Rabu, 31 Maret 2010

General Dynamics F-16 Falcon


 USA (1970-present)
Mulitrole Fighter


Rasanya kurang afdol jika membicarakan pesawat tempur tanpa menyebut pesawat yang satu ini. General Dynamics F-16 Falcon, begitu nama pesawat itu, AU negara mana yang tidak mengenalnya. Hampir semua negara Eropa, Asia Timur dan Asia Tengah memilikinya.

Alkisah pada awal dekade 70-an, USAF (AU AS) sedang tidak mempunyai dana banyak untuk membiayai pengadaan pesawat militernya. Padahal jajaran pesawat buru sergap F-104 Thunderchief sudah terbilang uzur, dan performa F-4 Phantom tidak begitu memukau pada kancah perang Vietnam. Apalagi tiba-tiba saja Sovyet mengeluarkan MiG-25 Foxbat, yang sudah pasti menjadi pecutan tersendiri bagi negeri paman sam itu.

Maka digelarlah tender untuk merancang sebuah pesawat ringan, kecil, mampu dioperasikan di berbagai kondisi, tetapi murah pengadaan dan perawatannya. Beberapa prototipe sempat dibuat, tetapi akhirnya dibatalkan karena prototipe itu hanya mementingkan faktor kecepatan. Lalu akhirnya muncullah celetukan seorang pilot bernama John Boyd. Boyd mengatakan bahwa jika sebuah pesawat yang ideal harus bisa memperhitungkan faktor daya dorong dan berat pesawat itu sendiri. Jika nisbah itu sudah ideal (sekarang dikenal dengan istilah thrust to weight ratio) maka pesawat itu dengan sendirinya akan mencapai manuveribilitas dan kecepatan yang ideal. Akhirnya General Dynamics muncul dengan prototipe YF-16 dan Northrop dengan YF-17. Dan tender itu sendiri
Selasa, 30 Maret 2010

PTDI Akan Membuat 50 Pesawat Tempur Untuk TNI AU




" KITA pernah mengembangkan sendiri pesawat terbang CN-235 dan N-250 untuk membuktikan bahwa SDM Indonesia mampu menguasai dan mengembangkan teknologi secanggih apa pun. Di mana itu semua sekarang?" tegas B.J. Habibie, mantan presiden RI, di depan peserta kuliah umum bertema Filsafat dan Teknologi untuk Pembangunan di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Jumat lalu (12/3).

Ya, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) memang tidak bisa dibandingkan dengan ketika perusahaan itu masih bernama Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) dan Habibie masih menjabat presiden direktur. Saat itu IPTN memiliki 16 ribu karyawan. Kompleks gedung IPTN di kawasan Jalan Pajajaran, Bandung, berdiri megah, menempati lahan seluas 83 hektare.

Yang paling laris adalah pesawat CN-235. Pesawat berkapasitas 35 sampai 40 orang itu paling banyak diorder dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, ada pesawat C-212 (kapasitas 19-24 orang). Produk chopper alias helikopter juga tak mau kalah. Ada NBO-105, NAS-332 Super Puma, NBell-412, dan sebagainya. Semua produk burung besi tersebut begitu membanggakan bangsa saat itu.

Namun, persoalan muncul saat krisis ekonomi menggebuk Indonesia pada 1998. Ketika itu,

Kekuatan Militer Indonesia era 1960-an




Kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni Sovyet.

1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda.

Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan isinya adalah:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.

Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.

Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salah satu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan
Senin, 29 Maret 2010

Sukhoi dan Hawk Latihan Bersama Di Lanud Iswahjudi


Sukhoi dan Hawk Latihan Bersama Di Lanud Iswahjudi
(Pentak Lanud Iwj, 3/30/2010)


 

Pesawat-pesawat tempur jenis Hawk 109/209 dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat dan Skadron Udara 12 Lanud  Pekanbaru, Riau  mulai hari Sabtu  (27/3) berdatangan di Lanud Iswahjudi, yang  kedatangan diterima langsung oleh Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb Tatang harlyansyah, S.E., di Shelter Skadron Udara 15, Sabtu (27/3).


 

Sementara pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makasar, Sulawesi Selatan dibawah pimpinan langsung Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Kolonel Pnb Agus Supriyatna mendarat di Lanud Iswahjudi, yang diterima langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb Ismono Wijayanto di Shelter Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Senin (29/3).


 

Kedatangan pesawat-pesawat tempur dari luar Lanud Iswahjudi tersebut, dalam rangka melaksanakan pemusatan latihan terbang selama beberapa hari, untuk persiapan Fly Pass dan demo udara pada acara

Beretta M92


Italy (1975)
Handgun

Ini adalah handgun favorit saya. Beretta M92. Pistol semi-otomatis ini dibuat pada tahun 1972 oleh Fabbrica d'armi Pietro Beretta dari Italia. Pistol ini berkaliber 9x19 mm luger/Par. Dengan laras yang dilapisi krom, dan tingkat akurasi yang cukup baik, pistol ini kerap menjadi andalan secondary weapon di berbagai negara di eropa, maupun USA. Bahkan, Amerika membeli lisensi pistol ini dan memproduksinya dengan nama M9.

Awalnya pistol ini dirancang untuk tentara Italia dan polisi, dikembangkan antara tahun 1970 dan 1975 sebagai pengganti pistol Beretta M951 yang sudah tua, dan memasuki masa produksi di Italia pada tahun 1976. Negara pertama yang mengadopsi adalah Brazil pada tahun 1977. Lalu Militer AS mengadopsi Model 92SB-F (belakangan diubah namanya menjadi model 92F) pada tahun 1985. Pada akhir 1980-an dan 1990-an, pistol ini juga diadopsi oleh Perancis.

Memang, magasin dan kapasitas Beretta 92 agak besar untuk ukuran sebuah compact handgun, sehingga kurang cocok untuk pengguna dengan tangan kecil. Tidak seperti Glock yang bertubuh kecil. Tetapi soal power, M92 jelas lebih mumpuni dibandingkan Glock. Sistem pengisian peluru menggunakan catridge (magasin) berisi 10 ,15,17,atau 20 peluru.

Selain kaliber 9mm, Beretta juga membuat varian untuk kaliber lain, seperti ,40 S & W (model 96) dan 9x21 IMI (Model 98, terdapat di beberapa negara Eropa termasuk Italia). 

zaldy (berbagai sumber)

SVD Dragunov


 USSR/Russia (1963-present)
Sniper Rifle

Senapan Runduk Dragunov (Snayperskaya Vintovka Dragunova, disingkat jadi SVD), adalah senapan semi-otomatis yang dirancang oleh Evgeniy Fedorovich Dragunov di Uni Soviet pada tahun 1958 sampai 1963. Senapan ini adalah senapan pertama yang dibuat khusus untuk penembak jitu, dan lazim ditemukan di negara-negara mantan Blok Timur.

Pada tahun 1950-an, militer Uni Soviet sadar akan perlunya senapan yang akurat untuk dipakai pada tingkat peleton. Dan pada tahun 1958 dibuka tender antar para pembuat senjata Soviet untuk membuat senapan baru ini. Pemenang tender diatas adalah senapan yang dirancang tim yang dipimpin oleh Evgeniy Fedorovich Dragunov. Pada tahun 1963, SVD resmi dipakai Angkatan Darat Uni Soviet.


 

Mengandalkan amunisi kaliber 7.62 mm dan jangkauan 1000 m, senapan ini sangatlah mematikan. Dengan berat hanya 4.3 Kg, senapan ini tidak akan menyulitkan pergerakan si penembak. Spesifikasi lain Dragunov, gas operated, velocity 830 m/s, panjang laras 610 mm, dan magasin isi 10 butir


 

Pada masa Uni Soviet, setiap regu diberikan satu SVD. Prajurit yang dipersenjatai SVD biasanya sudah mendapatkan pelatihan khusus untuk memakai senapan ini. Prajurit ini bergerak bersama-sama dengan regunya dan dimaksudkan untuk menambahkan jarak jangkauan mereka sampai 600 meter. Tanpa SVD, jarak efektif regu infanteri ini hanya sampai 300 meter, karena kecilnya jangkauan AK-47. Jadi dilihat dari perannya, secara teknis SVD bukan senapan penembak runduk, tetapi senapan penembak jitu.


 

Dirancang untuk memperjauh jarak jangkauan regu, senapan ini tetap kuat dan tahan banting. Ini terlihat dari adanya tempat untuk pemasangan bayonet, serta bidikan besi cadangan apabila alat bidik teleskopnya rusak. Kehandalan senapan ini masih diakui, dan senapan ini masih dipakai di Angkatan Bersenjata Rusia dan satuan penegak hukum Rusia.


 

Seperti halnya AK-47, Senjata ringan buatan Soviet secara umum terkenal sangat tahan lama, ini dibuktikan dengan banyaknya SVD yang secara luas dipakai dan memiliki "karir" yang panjang. Senapan ini dipakai pada banyak konflik diseluruh dunia, antara lain Perang Vietnam, Chechnya, Perang Teluk, sampai Perang Irak.



 

Zaldy

(sumber: wikipedia)

Mikoyan Gureyvich MiG-21 Fishbed


 USSR/Russia (mid-50)
Air Superiority/Interceptor

Pesawat yang satu ini merupakan momok menakutkan pilot-pilot barat pada perang Vietnam. Muncul pertama kali pada tahun 1956, MiG-21 Fishbed adalah pesawat fighter-interceptor kecil, lincah, gesit, dan mempunyai manuveribilitas tinggi. Itulah sebabnya pesawat ini laku bak kacang goreng di berbagai negara seperti Cina, India, Pakistan, Srilanka, Afghanistan, Mesir dan Bulgaria. Bahkan negara kita sempat memiliki beberapa skuadron pesawat legendaris ini.


 

Kunci kesuksesan pesawat ini adalah murah biaya perawatan, avionik dan persenjataan yang memadai, serta performance yang cukup baik di udara. Pesawat ini ibarat F-16 di era 50-60. Terbukti pada perang Vietnam, Fishbed mengungguli Northrop Grumman F-4 Phantom milik USA.


Satu buah turbojet Tumanski R-11 F-300 ber-afterburner menghuni fuselage Fishbed, memberikan daya dorong sekitar 13.669 lbs dan kecepatan maksimal sekitar 1.5 mach. Bersayap delta, bubble canopy, serta memiliki intake bagian depan, sekilas pesawat ini terlihat seperti ikan cucut. Persenjataannya? Tidak usah ditanya, kanon NR-30 kaliber 30 mm plus rudal K-13, AA-2 Atoll, AA-8 Aphid, bom FAB-500/250, serta
Minggu, 28 Maret 2010

Mil-24 Hind


 USSR/Rusia (1976-present)
Combat Helicopter/Gunship


Mil-24 Hind adalah helikopter serbu yang bertugas menghancurkan tank serta tugas air support infantry. Dibuat dan dioperasikan pada awal tahun 1976 oleh Sovyet, helikopter ini merupakan lawan yang patut di pertimbangkan, bahkan oleh rival baratnya AH-64 Apache, atau Tigre buatan Perancis. Kode NATO untuk helikopter ini adalah Hind, dan variannya diidentifikasikan dengan menambahkan huruf. Versi ekspor helikopter ini, Mi-25 dan Mi-35, disebut Hind D dan Hind E. Pilot Soviet menyebut helikopter ini letayushiy tank, yang artinya "tank terbang"

Ditenagai oleh 2 buah Mesin turbin turboshaft Isotov TV3-117, menghasilkan output 1.600 kW (2.200 hp) masing-masing. Helikopter ini diawaki oleh 3 orang, juga mampu mengangkut 8 orang di dalam kabin penumpangnya. Kecepatan maksimum 335 Km/jam, combat range 450 Km.

Konfigurasi baling-baling, lima bilah main rotor 17,5 meter, dan tiga bilah tail rotor. Badan helikopter memiliki lapisan pelindung yang tebal, dan baling-balingnya yang terbuat dari titanium yang tahan tembakan sampai kaliber 12,7 mm

Soal persenjataan, ada senapan mesin YaKB-12.7 Yakushev-Borzov multi-barrel 12,7 mm, 1500 kg bom, 4× Peluru kendali anti tank (AT-2 Swatter atau AT-6 Spiral), 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod, 2× 23 mm meriam dua laras atau, 4× tangki bahan bakar eksternal.

Negara pengguna Mil-24 ada banyak, diantara lain, Jerman, Ukraina, Venezuela, Vietnam, Irak, Iran, dan Indonesia.


 


 

Schwerer Gustav Rail Gun


Germany (1931-1945)
Rail Gun / Altilery


Schwerer Gustav atau Dora Gun adalah nama yang disandang senjata ini. Merupakan meriam terbesar yang pernah disaksikan umat manusia, monster ini diciptakan oleh NAZI Jerman pada Perang Dunia II, dan masuk ke dalam kategori Rail Gun/Heavy Altilery. Dikembangkan oleh Krupp Metalwerks pada akhir 1930, meriam ini memang di rancang untuk menghancurkan benteng, bunker dan bangunan lapis beton lainnya.


Diameter pelurunya? 800 milimeter (80 centimeter). Pelurunya terdiri dari dua jenis, High Explosive (HE), dan Armor Piercing (AP). HE mempunyai berat 4.8 ton, sedangkan AP yang biasa digunakan untuk membobol lapisan beton mempunyai berat 7.1 ton. Meriam ini sanggup melontarkan peluru-peluru itu sejauh 35 Km. Berat total meriam ini adalah 1.350 ton, dan diperlukan 3000 orang untuk mempersiapkan dan mengoperasikan meriam ini. Tinggi meriam ini 11 meter, dengan lebar 7 meter, dan butuh 2 pasang (4 track) rel untuk memindahkan meriam ini.


Pada awalnya, Gustav dipersiapkan untuk menghancurkan benteng Maginot di Perancis, tetapi karena waktu persiapan yang terlalu lama, pada akhirnya Gustav dipakai pada Operasi Barbarossa untuk menyerang Benteng Sevastopol milik Rusia, dimana Gustav memuntahkan lebih dari 30.000 ton amunisi.


Pasca Perang Dunia, sangat disayangkan meriam ini tidak ditemukan jejak-jejaknya. Ada kemungkinan pasukan Sekutu mempreteli meriam raksasa ini untuk diambil besinya.
 zaldy
(dari berbagai sumber)

Avtomat Kalashnikov 47


Russia (1947)
Riffle

 




 

Ini adalah legenda senapan serbu. Ya, Avtomat Kalashnikov model 47, atau yang lebih dikenal dengan AK-47. Merupakan senapan serbu terlaris di dunia (diperkirakan ada lebih dari 90 juta unit AK-47 yang telah diproduksi), AK-47 adalah senapan serbu yang unik.

 
Berawal dari pasca perang dunia II, ketika NAZI Jerman menyerah kepada Tentara Merah Rusia, bersama itu pula, pihak Rusia membawa sitaan perang berupa persenjataan tentara NAZI. Lalu militer Rusia berniat mengembangkan senjata baru yang lebih ampuh dari sekedar Mosin-Nagant dan PSh-41

 
Pada saat itu Rusia sudah mengembangkan AS-44, sebuah senapan serbu semi-otomatis hasil "rombakan" senapan serbu jerman Sturmgewehr StG-44, tetapi senapan itu masih mempunyai kendala, yaitu bobotnya yang kelewat berat: 5 Kg. lalu seorang sersan dari divisi tank yang bernama Mikhail Kalashnikov, mencoba mengembangkan AS-44 menjadi sebuah

McDonnel Douglas F-15 Eagle

USA (mid 70-90)
Air Superiority Fighter
 
McDonnel Douglas F-15 Eagle murni didesain sebagai Air Superiority Fighter. Terbang pertama pada tahun 1972, kala itu pesawat ini paling canggih dan ditakuti. Soal reputasi tidak usah diragukan lagi. Merupakan andalan USAF dalam soal CAP (Combat Air Patrol) mengejar dan menyikat lawan-lawannya selama hampir 3 dekade. Desain airframe yang kuat sekaligus konfigurasi sayap blended, memberikan kemampuan manuver yang bagus. Ditambah daya dorong mesin yang cukup besar, jadilah eagle seperti julukannya, cepat dan kuat.

 
Berawak satu orang, dan mengandalkan 2 turbofan Pratt&Whitney F100-PW-220 ber-afterburner yang menghasilkan dry thrust 28.740 lbs dan max thrust hingga 46.900 lbs, pesawat ini berkecepatan hingga 2 mach.

 
Pada versi awal F-15 dilengkapi radar AN/APG-63 yang mampu menjejak target hingga 182 Km. tetapi ketika varian F-15 Striking Eagle dikenalkan,

Officer In Charge

Foto saya
Saya suka semua hal yang berbau militer. jika ingin menyumbangkan bahan, gambar, atau tulisan silahkan kirim ke rizaldy.baggus@yahoo.co.id

Visitor's Map

Gallery

Gallery
Sverdlov Class Battleship